13 Februari 2025

Kanal Tips

Saluran Media Tips

ancaman pembunuhan dari Wakil Presiden Sara Duterte

Marcos Jr. Tanggapi Ancaman Pembunuhan dari Wakil Presiden Duterte

Kanal Tips – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengungkapkan pada Senin (25/11) bahwa ia akan menghadapi ancaman yang menurutnya berbahaya dan sembrono terhadap dirinya. Pernyataan ini disampaikan setelah Wakil Presiden Sara Duterte mengeluarkan ancaman akan membunuhnya jika terjadi hal buruk padanya. Meskipun Marcos tidak menyebutkan nama Sara Duterte secara langsung, ia menegaskan bahwa ancaman semacam itu tidak bisa dianggap enteng dan harus ditanggapi dengan serius.

Dalam sebuah pesan video yang disiarkan kepada masyarakat Filipina, Marcos menyatakan bahwa “rencana kriminal semacam itu” tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebelumnya, pada Sabtu (23/11), Sara Duterte yang merupakan putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte, mengungkapkan bahwa ia telah memerintahkan seorang pembunuh untuk menghabisi Marcos, istrinya, dan ketua DPR, jika sesuatu yang buruk terjadi padanya. Meski demikian, Duterte tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai ancaman yang dia terima.

Pernyataan tersebut menimbulkan kecemasan besar bagi Marcos, yang menilai kata-kata yang diucapkan sangat meresahkan. “Pernyataan yang kami dengar beberapa hari lalu sangat meresahkan. Ada penggunaan kata-kata kasar dan ancaman sembrono untuk membunuh sebagian dari kita,” ujar Marcos. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan tindakan kriminal semacam ini berlalu tanpa konsekuensi. “Jika merencanakan pembunuhan presiden semudah itu, bagaimana dengan warga biasa?” tambahnya.

Kontroversi dan Isu Hukum

Ancaman yang dilontarkan oleh Sara Duterte datang setelah adanya ketegangan yang meningkat di antara keduanya. Beberapa waktu lalu, anggota legislatif memutuskan untuk menahan kepala staf Sara Duterte karena diduga menghalangi penyelidikan terkait penyalahgunaan dana publik oleh Wakil Presiden. Selain itu, Sara Duterte juga mendapat sorotan setelah mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan pada Juni 2024. Menanggapi hal ini, Marcos menekankan pentingnya agar pejabat publik tidak menghalangi upaya legislatif untuk menjalankan fungsi pengawasan mereka.

Pada kesempatan yang sama, Sara Duterte juga menyampaikan tanggapannya terhadap klaim Marcos yang mengaitkan ancaman pembunuhan tersebut. Ia mengingatkan kasus pembunuhan mantan senator Benigno Aquino pada tahun 1983 yang menurutnya dilakukan oleh keluarga Marcos. Namun, Duterte tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim tersebut.

Ketegangan Berlanjut

Ancaman terhadap Marcos Jr. muncul di tengah ketegangan politik yang terus berkembang di Filipina. Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahan Marcos mulai menunjukkan kesiapan untuk berkolaborasi dengan upaya internasional terkait penyelidikan terhadap ayah Sara, Rodrigo Duterte. Duterte saat ini sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama masa kepresidenannya, terutama yang berkaitan dengan perang melawan narkoba yang penuh kontroversi.

Pemerintahan Marcos juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menghalangi upaya hukum yang tengah dilakukan terhadap Duterte, meskipun ada tekanan politik yang terus berkembang. Marcos menyatakan bahwa jika pertanyaan-pertanyaan sah dari Kongres dijawab dengan tepat, maka situasi ini tidak akan berkembang lebih jauh.

Sementara itu, meskipun konflik antara Marcos Jr. dan Sara Duterte semakin memanas, insiden ini juga mengingatkan banyak pihak akan ketegangan politik dalam keluarga besar Duterte yang sempat mendominasi politik Filipina. Tragedi masa lalu, termasuk pembunuhan Benigno Aquino, juga sering menjadi bahan perdebatan publik yang mempengaruhi hubungan antar tokoh politik di negara tersebut.