13 Februari 2025

Kanal Tips

Saluran Media Tips

Jusuf Kalla ungkap batalnya Mahfud MD jadi cawapres

Jusuf Kalla Ungkap Mengapa Mahfud MD Gagal Jadi Cawapres Jokowi di 2019

Kanal Tips – Pada Pilpres 2019, Mahfud MD sempat menjadi calon kuat untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai wakil presiden. Nama Mahfud MD, seorang politikus yang memiliki latar belakang mumpuni dan karier yang bersih, awalnya dipilih oleh Jokowi. Namun, di detik-detik terakhir sebelum pengumuman resmi, Jokowi memilih Ma’ruf Amin sebagai pasangannya, keputusan yang mengejutkan banyak pihak, termasuk Mahfud MD sendiri.

Dalam sebuah podcast yang disiarkan di kanal YouTube Mahfud MD Official, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan cerita menarik di balik perubahan keputusan Jokowi tersebut. JK menceritakan bagaimana ia sempat terlibat dalam diskusi tentang pemilihan calon wakil presiden untuk Pilpres 2019 dan bagaimana Mahfud MD hampir terpilih sebagai pasangan Jokowi.

Diskusi Awal tentang Mahfud MD Sebagai Cawapres

Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa pada saat itu, Jokowi meminta pendapatnya mengenai siapa sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil presiden. JK dengan tegas menyarankan Mahfud MD, yang ia anggap memenuhi kriteria sebagai calon ideal. Menurut JK, Mahfud adalah seorang politikus yang sangat mumpuni, berkarier dengan baik, tidak memiliki masalah atau riwayat buruk, dan berasal dari latar belakang Nahdlatul Ulama (NU), yang memiliki basis massa besar di Indonesia.

“Pak Mahfud adalah sosok yang tepat. Dia pintar, dari NU, orang Madura, dan kariernya sangat baik tanpa ada celah negatif. Kami berdiskusi hampir dua jam, dan diputuskan bahwa Mahfud yang akan mendampingi Jokowi,” kata JK mengenang pertemuannya dengan Jokowi saat itu.

Keputusan Mendadak Jokowi yang Mengejutkan

Namun, beberapa waktu setelah diskusi tersebut, JK dikejutkan dengan keputusan mendadak Jokowi untuk menggandeng Ma’ruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai cawapresnya. Meskipun sebelumnya Jokowi dan JK telah menyetujui Mahfud sebagai calon yang tepat, keputusan itu berubah dalam hitungan hari.

Jusuf Kalla pun merasa bingung dan terkejut. “Saya sudah menunggu pengumuman Jokowi. Saya bahkan sudah bersiap untuk menyaksikan Mahfud diumumkan sebagai cawapres. Tetapi, ketika pengumuman itu datang, Jokowi memilih Ma’ruf Amin,” ujarnya dengan nada heran.

JK mengakui bahwa ia sempat berpikir Mahfud sudah mendapatkan sinyal positif dari Jokowi dan bahwa keputusan itu sudah final. Namun, ternyata ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan Jokowi untuk memilih Ma’ruf Amin, meskipun JK tidak tahu pasti apa yang menjadi alasan perubahan tersebut.

Kesamaan Kriteria antara Mahfud MD dan Ma’ruf Amin

Meski kecewa dengan perubahan keputusan tersebut, Jusuf Kalla menilai Ma’ruf Amin juga memiliki kriteria yang hampir sama dengan Mahfud MD. Kedua tokoh tersebut berasal dari latar belakang NU, memiliki integritas yang tinggi, serta kemampuan intelektual yang tak diragukan. Selain itu, Ma’ruf Amin juga dikenal memiliki kedalaman ilmu agama yang kuat, yang dianggap sebagai nilai lebih untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.

Menurut JK, meskipun Mahfud dan Ma’ruf Amin memiliki latar belakang yang serupa, keputusan Jokowi untuk memilih Ma’ruf Amin sebagai pasangan tetap mengejutkan, terutama karena perubahan itu terjadi begitu mendalam di detik-detik terakhir. Ia juga menambahkan bahwa banyak pihak yang memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan tersebut, termasuk beberapa partai politik.

Refleksi Terhadap Keputusan dan Proses Politik

Keputusan Jokowi untuk memilih Ma’ruf Amin menggantikan Mahfud MD menjadi bagian dari dinamika politik yang seringkali sulit diprediksi. Hal ini menunjukkan bagaimana dalam politik, keputusan dapat berubah dalam sekejap, meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan awal. Bagi Mahfud MD, keputusan tersebut tentunya sangat mengecewakan, tetapi ia tetap menunjukkan profesionalisme dan melanjutkan perjalanan politiknya.

Dengan mengenang kembali peristiwa tersebut, Jusuf Kalla berharap masyarakat dapat memahami bahwa dalam politik, tidak selalu ada yang pasti. Setiap keputusan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak selalu tampak di permukaan. Kalla pun menegaskan bahwa meski keputusan Jokowi mengubah arah, Mahfud tetap memiliki potensi besar dan dihargai sebagai tokoh yang kompeten di Indonesia.