15 Februari 2025

Kanal Tips

Saluran Media Tips

Shell Indonesia Bantah Isu Penutupan SPBU, Tegaskan Komitmen untuk Tetap Operasional

https://www.merdeka.com/

Shell Indonesia Bantah Isu Penutupan SPBU, Tegaskan Komitmen untuk Tetap Operasional

Kanal Tips – Shell Indonesia dengan tegas membantah kabar yang beredar mengenai rencana penutupan seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mereka di Indonesia. Dalam keterangan yang diterima oleh merdeka.com pada Minggu (24/11), Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak berdasar. Shell Indonesia, menurut Susi, tetap berkomitmen untuk menjalankan operasional bisnis mereka di Indonesia, dan tidak akan memberikan komentar terkait spekulasi pasar yang beredar.

Kabar tersebut mencuat setelah Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas), Moshe Rizal, mengungkapkan bahwa persaingan di sektor distribusi bahan bakar semakin sulit, terutama bagi perusahaan asing. Menurut Moshe, dominasi yang dimiliki oleh perusahaan energi negara, Pertamina, semakin menghambat perkembangan perusahaan-perusahaan asing seperti Shell. Dia menambahkan bahwa mayoritas pasar SPBU di Indonesia kini dikuasai oleh Pertamina, dan hal ini membuat kompetisi menjadi sangat berat, sehingga tak mengherankan apabila Shell kesulitan dalam mengembangkan bisnis ritel bahan bakarnya di Indonesia.

Keadaan ini, menurut Moshe, memang menjadi tantangan besar bagi Shell, yang melihat posisinya dalam pasar bahan bakar ritel Indonesia semakin terdesak. Seiring dengan semakin dominannya Pertamina, terutama karena jaringannya yang luas dan statusnya sebagai satu-satunya perusahaan yang berhak mendistribusikan BBM bersubsidi, posisi Shell pun semakin sulit. Di sisi lain, meskipun Shell sebelumnya dianggap lebih unggul dalam beberapa aspek produk, seperti kualitas dan pelayanan, kini keduanya semakin seimbang dengan layanan yang ditawarkan oleh Pertamina. Dengan demikian, Moshe menilai kompetisi yang semakin ketat mempersulit perusahaan-perusahaan asing untuk mempertahankan keunggulan mereka di pasar Indonesia.

Selain itu, beberapa pihak menduga bahwa Shell mungkin sedang merubah fokus bisnisnya, dengan mengalihkan perhatian mereka dari sektor hilir, seperti distribusi bahan bakar, ke sektor hulu, yang lebih berfokus pada eksplorasi dan produksi energi. Langkah ini sejalan dengan strategi global perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, yang menjadi prioritas dalam menghadapi perubahan iklim, sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis mereka. Terlebih, di tingkat internasional, Shell telah mulai melakukan penyesuaian operasional untuk mengurangi ketergantungan pada sektor hilir, mengingat semakin ketatnya persaingan di sektor ini dan upaya perusahaan untuk mengoptimalkan keuntungan tanpa menambah dampak terhadap lingkungan.

Meski demikian, Shell Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menutup SPBU di Indonesia dalam waktu dekat. Menurut Susi Hutapea, fokus utama perusahaan tetap pada keberlanjutan operasional dan peningkatan layanan kepada masyarakat. Shell akan terus berupaya untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, meskipun dalam situasi yang penuh tantangan dan persaingan yang sangat ketat.

Persaingan yang semakin ketat dengan Pertamina adalah salah satu faktor utama yang dihadapi Shell dalam mempertahankan posisinya di pasar Indonesia. Sebagai perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina memiliki sejumlah keuntungan besar yang sulit ditandingi oleh perusahaan asing. Selain dukungan pemerintah, Pertamina juga memiliki kapasitas distribusi yang sangat luas, serta kontrol terhadap pasar BBM bersubsidi yang diberikan negara, yang secara langsung memperkuat posisinya dalam pasar.

Dengan kondisi pasar yang seperti ini, sangat sulit bagi pemain asing seperti Shell untuk berkembang. Meski begitu, meskipun menghadapi tantangan besar, Shell Indonesia masih berupaya untuk memberikan kontribusi terbaik bagi sektor energi Indonesia, dengan tetap menjaga keberlanjutan dan pertumbuhannya dalam pasar yang semakin kompetitif ini.