15 Februari 2025

Kanal Tips

Saluran Media Tips

Kisah Tragis Dr. Adnan Al-Bursh: Penyiksaan Petugas Medis Palestina di Penjara Israel

https://www.merdeka.com/

Kisah Tragis Dr. Adnan Al-Bursh: Penyiksaan Petugas Medis Palestina di Penjara Israel

Kanal Tips – Para petugas medis Palestina yang berada dalam tahanan Israel sering kali mengalami perlakuan yang sangat kejam dan tidak manusiawi. Salah satu kisah paling memilukan yang terungkap baru-baru ini adalah penyiksaan yang dialami oleh Dr. Adnan Al-Bursh, seorang dokter terkemuka di Gaza. Dr. Al-Bursh yang dikenal sebagai sosok karismatik dan berusia 49 tahun, akhirnya kehilangan nyawanya setelah disiksa oleh tentara Israel. Kejadian ini terungkap ketika sejumlah tahanan Palestina menjadi saksi dalam momen tragis tersebut.

Menurut informasi yang disampaikan oleh organisasi hak asasi manusia Israel, HaMoked, petugas penjara di Penjara Ofer menyeret Dr. Al-Bursh dalam keadaan telanjang dari pinggang ke bawah dan membuangnya di halaman penjara. Selain itu, kondisi tubuhnya juga dilaporkan terluka parah akibat kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel, meninggalkannya dalam keadaan tidak berdaya. Beberapa tahanan yang menyaksikan kejadian ini langsung membawa Dr. Al-Bursh ke ruangan terdekat, namun sayangnya dia meninggal dunia tidak lama setelahnya. Kejadian ini menggambarkan betapa buruknya perlakuan terhadap para petugas medis Palestina yang seharusnya dihormati sebagai penyelamat jiwa.

Adnan Al-Bursh dikenal sebagai seorang dokter yang sangat berdedikasi terhadap tugasnya, sering kali bekerja di bawah kondisi yang sangat terbatas dan berbahaya. Sebagai tenaga medis, ia tidak hanya memberikan perawatan kepada korban-korban serangan Israel, tetapi juga sering kali terlibat dalam penggalian kuburan massal di Gaza karena Israel menolak untuk mengizinkan jenazah korban konflik dikuburkan dengan layak. Al-Bursh bahkan sering kali harus melakukan operasi dengan peralatan medis yang sangat minim, dan tidak jarang harus menunggu bersama para korban yang sudah meninggal dunia.

Penangkapan Dr. Al-Bursh terjadi pada pertengahan November 2024, dan momen penangkapannya sempat terekam kamera. Saat itu, tentara Israel memerintahkan evakuasi terhadap seluruh pasien, staf medis, dan pengungsi yang berada di Rumah Sakit al-Shifa, tempat Dr. Al-Bursh bertugas. Setelah itu, ia dibawa ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, di mana ia kemudian ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara Israel. Penahanan ini juga terjadi di tengah kondisi yang disebut oleh banyak pihak sebagai “neraka”, menggambarkan betapa buruknya kondisi penjara yang dihadapi oleh tahanan Palestina, terutama petugas medis.

Tidak hanya Dr. Al-Bursh yang menjadi korban, namun banyak petugas kesehatan Palestina lainnya juga mengalami perlakuan yang sama. Laporan dari organisasi hak asasi manusia Israel, B’Tselem, menyebutkan bahwa sekitar seperempat dari tahanan di penjara Sde Teiman adalah petugas kesehatan, dan mereka sering kali ditangkap dan disiksa dengan dalih penyelidikan. Sebagian besar petugas medis yang ditahan tidak diberikan dakwaan atau pengadilan yang adil, bahkan mereka sering kali tidak diizinkan bertemu dengan pengacara. Naji Abbas, seorang dokter yang bekerja untuk Hak Asasi Manusia Tahanan Israel, mengungkapkan bahwa sebagian besar penyelidikan terhadap para petugas medis ini hanya bertujuan untuk memancing informasi tanpa dasar tuduhan yang jelas.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, setidaknya 310 petugas medis Palestina telah ditahan oleh Israel. Selama di penjara, mereka sering kali menjadi korban penyiksaan fisik dan seksual, termasuk pemerkosaan, serta dipaksa untuk berada dalam posisi yang menyakitkan dalam waktu lama tanpa diberi makanan atau air. Kekejaman ini menunjukkan betapa para petugas medis Palestina menjadi sasaran dalam konflik yang lebih besar, meskipun mereka seharusnya dilindungi oleh hukum internasional sebagai penyelamat jiwa.

Penganiayaan terhadap tahanan Palestina di penjara Israel bukanlah hal baru. Sejak penunjukan Itamar Ben-Gvir sebagai menteri keamanan nasional Israel pada tahun 2022, pelanggaran hak asasi manusia terhadap para tahanan Palestina semakin meningkat. Laporan-laporan dari Human Rights Watch (HRW) menggambarkan bagaimana para petugas medis dan tahanan lainnya sering kali menjadi sasaran kekerasan fisik dan seksual. Kasus-kasus kekerasan ini sangat umum terjadi di penjara-penjara Israel, dengan banyak tahanan yang menderita cedera serius di kepala, bahu, dan bahkan di area-area tubuh yang sangat sensitif.

Tindakan brutal yang dilakukan oleh pihak Israel terhadap petugas medis ini hanya memperburuk situasi yang sudah sangat mengerikan di Gaza, di mana konflik dan kekerasan tidak kunjung berakhir. Perlakuan buruk terhadap petugas medis adalah contoh nyata dari pelanggaran hak asasi manusia yang harus segera dihentikan. Kematian Dr. Adnan Al-Bursh menjadi simbol dari banyaknya pengorbanan yang harus dihadapi oleh para petugas medis Palestina dalam menjalankan tugas mulia mereka di tengah kekerasan yang tiada henti.