Kanal Tips – Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, menegaskan bahwa hilirisasi industri merupakan kunci utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 8 persen pada tahun 2028-2029. Menurutnya, dengan memperdalam pengolahan sumber daya alam, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga menciptakan banyak lapangan kerja yang lebih berkualitas.
Budi menggarisbawahi pentingnya hilirisasi yang lebih dari sekadar mengolah bahan mentah. Proses ini, menurutnya, juga melibatkan penerapan inovasi dan penggunaan teknologi canggih. Penguasaan teknologi yang lebih baik memungkinkan Indonesia untuk menghasilkan produk yang tidak hanya memiliki nilai tambah yang tinggi, tetapi juga dapat bersaing di pasar global. Hal ini, kata Budi, akan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan global serta mengurangi ketergantungan negara pada ekspor bahan mentah. Selain itu, hilirisasi dapat membantu meningkatkan pendapatan negara dan devisa yang dihasilkan dari produk bernilai tinggi.
Sebagai bagian dari upaya mendukung hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi, Budi juga menyampaikan tiga program utama dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang akan fokus pada penguatan perekonomian nasional. Salah satu program unggulan tersebut adalah UMKM BISA Ekspor. Program ini bertujuan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat mengakses pasar ekspor. Melalui UMKM BISA Ekspor, pemerintah memberikan berbagai dukungan kepada pelaku UMKM, mulai dari pelatihan, akses pembiayaan, hingga pemasaran produk. Program ini juga mendorong pemanfaatan niaga elektronik (e-commerce) dan mengajak UMKM untuk berpartisipasi dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
Budi menekankan bahwa UMKM memiliki potensi yang sangat besar dalam berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Program ini memberikan kesempatan bagi UMKM untuk menembus pasar global, sehingga mereka bisa menjadi pilar utama perekonomian nasional. Dengan dukungan dari pemerintah, UMKM diharapkan dapat berkembang dan berpartisipasi lebih besar dalam perekonomian internasional.
Selain itu, Kemendag juga menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan intelektual dalam mendukung hilirisasi industri. Kerja sama ini diresmikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Budi menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki perguruan tinggi, khususnya dalam menghasilkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Melalui kerja sama ini, diharapkan akan muncul berbagai inovasi baru yang dapat mendorong pengolahan produk Indonesia menjadi lebih bernilai tinggi. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional, menciptakan lebih banyak peluang untuk produk Indonesia di pasar global, serta mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Budi menegaskan bahwa upaya hilirisasi harus dilakukan secara serius dan terencana agar Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam perdagangan global di masa depan.
Dengan demikian, hilirisasi industri bukan hanya menjadi strategi untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia, tetapi juga sebagai langkah penting untuk membangun ketahanan ekonomi yang berkelanjutan. Kementerian Perdagangan, melalui berbagai inisiatif dan kerja sama strategis, berkomitmen untuk memastikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal, menghasilkan produk bernilai tambah, dan meningkatkan daya saing global dalam industri yang terus berkembang.
More Stories
Dukungan Pemerintah terhadap UMKM untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kantin dan UMKM Dapat Kesempatan Ikut Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Detroit Pistons Menang Tipis atas New York Knicks, Perpanjang Tren Kemenangan