15 Februari 2025

Kanal Tips

Saluran Media Tips

Menteri Maruarar Sirait Dorong BP Tapera Bangun Kepercayaan Publik untuk Sukseskan Program Tabungan Perumahan

https://www.antaranews.com/

Menteri Maruarar Sirait Dorong BP Tapera Bangun Kepercayaan Publik untuk Sukseskan Program Tabungan Perumahan

Kanal Tips – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) masih menghadapi tantangan besar dalam membangun kepercayaan masyarakat. Penolakan yang masih meluas terhadap program Tapera menjadi hambatan utama dalam upaya pemerataan akses perumahan yang lebih baik bagi masyarakat. Untuk itu, Ara—sapaan akrab Maruarar—menekankan pentingnya bagi BP Tapera untuk mengembangkan strategi yang efektif guna menarik minat masyarakat dan membangun kepercayaan, dengan menonjolkan manfaat dan keuntungan menabung melalui program ini.

Ara menyadari bahwa penolakan terhadap program Tapera muncul karena banyak yang melihatnya sebagai bentuk tabungan yang terkesan diwajibkan, yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Menurutnya, tabungan pada prinsipnya adalah sebuah upaya sukarela yang dilakukan oleh setiap individu, bukan sebuah kewajiban yang dipaksakan. “Saya kira yang harus dilakukan adalah bagaimana caranya agar Tapera ini bisa menarik minat masyarakat. Orang harus merasa bahwa menabung di Tapera itu menguntungkan, aman, dan legal, bukan karena ada paksaan,” ujarnya saat rapat pembahasan program 3 juta rumah bersama BP Tapera di Jakarta pada Senin (25/11).

Dalam konteks ini, Ara juga meminta agar BP Tapera bisa memastikan keamanan dan transparansi dalam pengelolaan dana yang dikumpulkan dari para peserta. Ini penting untuk mencegah penyalahgunaan dana yang sering terjadi pada program-program serupa di masa lalu. Kepercayaan masyarakat sangat bergantung pada seberapa baik program ini dikelola dan sejauh mana pemerintah serta BP Tapera mampu menjamin transparansi dan efisiensi dalam penggunaan dana tersebut.

“Kepercayaan masyarakat terhadap program ini sangat penting. BP Tapera harus mampu memastikan bahwa tidak ada praktik korupsi, pengelolaan yang tidak efisien, atau kebocoran dana. Proses yang transparan akan membuktikan bahwa mereka dapat dipercaya,” kata Ara. Menurutnya, BP Tapera perlu bekerja keras dan cerdas untuk membuktikan kredibilitas mereka kepada publik, pemerintah, dan sektor pasar. Selain itu, Ara juga menekankan pentingnya memilih pengelola yang tepat dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan program ini.

Menteri Maruarar berharap, pada pekan depan, BP Tapera dapat merumuskan dan mempresentasikan strategi yang lebih matang untuk menangani tantangan ini. “Strategi yang baik dan program aksi yang jelas sangat diperlukan untuk meraih kepercayaan masyarakat. Program ini harus dijalankan dengan kerja keras, kerja cerdas, dan yang paling penting adalah kerja bersih,” ujarnya.

Program Tapera yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024, yang merupakan revisi dari Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020, mulai diberlakukan pada 20 Mei 2024. Salah satu perubahan signifikan adalah perluasan kepesertaan program ini yang tidak hanya menyasar pegawai negeri sipil (PNS), tetapi juga mencakup pegawai swasta, BUMN, BUMD, BUMDes, serta anggota TNI/Polri dan pekerja mandiri.

Dalam program Tapera, iuran sebesar 3 persen dari gaji pekerja akan dibagi antara pekerja dan pemberi kerja. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh BP Tapera dengan tujuan utama untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan. Namun, program ini tidak tanpa tantangan. Sejumlah pekerja merasa keberatan karena tidak semua orang dapat menikmati manfaat pembiayaan perumahan dari Tapera. Persyaratan yang membatasi penerima manfaat, seperti hanya bagi mereka yang berpenghasilan rendah dengan gaji maksimal Rp8 juta per bulan dan belum memiliki rumah, menjadi alasan penolakan.

Selain itu, dalam PP 21/2024, ditetapkan bahwa pemberi kerja wajib mendaftarkan seluruh pekerjanya dalam program Tapera paling lambat pada 2027. Meskipun program ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memiliki rumah, tantangan dalam penerimaan dan pemahaman tentang Tapera tetap menjadi isu utama yang harus segera diatasi oleh BP Tapera agar program ini dapat berjalan sukses dan memenuhi tujuannya.

Kunci untuk suksesnya program Tapera terletak pada pengelolaan yang transparan, kepercayaan publik, serta kemampuan untuk memberikan manfaat nyata kepada peserta. Untuk itu, BP Tapera perlu bekerja lebih keras dalam menyusun strategi komunikasi yang jelas dan efektif agar masyarakat dapat melihat keuntungan nyata dari program ini dan merasa aman dalam berpartisipasi.