Kanal Tips – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan mendesak pada Jumat, 6 Desember 2024, terkait situasi medis yang semakin kritis di Gaza. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan bahwa sedikitnya 12.000 pasien di wilayah tersebut memerlukan evakuasi medis segera, sebagai respons terhadap dampak genosida yang sedang berlangsung akibat serangan militer Israel yang terus berlangsung selama 14 bulan terakhir.
Tedros menekankan bahwa krisis kesehatan di Gaza telah mencapai tingkat yang sangat parah, dengan banyaknya warga yang menderita akibat kekurangan akses medis dan perawatan. Dalam upaya untuk memberikan bantuan kepada pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut, WHO menyebutkan bahwa baru-baru ini, delapan pasien berhasil dievakuasi dari Gaza. Evakuasi ini dilakukan berkat kerjasama dengan Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa, yang membantu memfasilitasi transportasi pasien ke negara-negara yang dapat memberikan perawatan yang diperlukan.
Tujuh dari delapan pasien yang dievakuasi diterbangkan ke Eropa, dengan lima orang menuju Belgia, dua orang ke Spanyol, dan satu lainnya ke Rumania. Tedros mengucapkan terima kasih kepada pemerintah negara-negara tersebut atas kesiapan mereka untuk menerima pasien dari Gaza. Bantuan ini sangat krusial mengingat banyaknya pasien yang tidak dapat memperoleh perawatan yang memadai di rumah sakit-rumah sakit yang rusak dan kekurangan pasokan medis akibat konflik yang berlangsung.
Namun, meskipun upaya ini memberikan harapan bagi beberapa pasien, Tedros menekankan bahwa situasi di Gaza masih jauh dari aman. Ribuan pasien lainnya berada dalam kondisi yang sangat membutuhkan evakuasi medis segera. Warga Gaza yang terluka akibat serangan udara dan darat Israel, serta mereka yang menderita dari penyakit atau kondisi medis kronis, terus berjuang tanpa akses yang memadai terhadap perawatan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
Krisis kemanusiaan ini semakin diperparah oleh keterbatasan sumber daya dan infrastruktur yang hancur akibat serangan yang terus berlangsung. Rumah sakit-rumah sakit di Gaza sudah beroperasi dengan kapasitas penuh, dan banyak di antaranya yang rusak parah atau bahkan hancur, membuatnya sangat sulit untuk merawat pasien dalam jumlah yang besar. Ditambah dengan gangguan pada pasokan listrik, air bersih, dan obat-obatan, situasi ini menambah penderitaan warga Gaza yang terperangkap dalam konflik.
WHO dan berbagai mitra kemanusiaan lainnya terus berusaha untuk mengirimkan bantuan ke Gaza, namun upaya ini sering terhambat oleh pembatasan yang diberlakukan di wilayah tersebut. Meskipun bantuan internasional sangat dibutuhkan, koordinasi dan akses ke daerah-daerah yang terdampak seringkali menjadi tantangan besar. WHO pun menyerukan kepada semua pihak untuk memberikan akses yang lebih luas bagi bantuan kemanusiaan dan memastikan bahwa pasien yang membutuhkan perawatan segera mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Tedros juga mengingatkan bahwa meskipun bantuan medis adalah langkah penting, solusi jangka panjang untuk krisis kemanusiaan di Gaza membutuhkan perdamaian dan pengakhiran konflik yang telah berlangsung lama. Negara-negara dan organisasi internasional harus bekerja bersama untuk mengakhiri kekerasan dan menyediakan kondisi yang aman bagi warga sipil di Gaza untuk mendapatkan perlindungan dan dukungan medis yang mereka butuhkan.
Saat ini, WHO dan organisasi kemanusiaan lainnya terus bekerja tanpa lelah untuk menyediakan bantuan dan menyelamatkan nyawa di Gaza. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan akan evakuasi medis, tekanan kepada komunitas internasional untuk mengambil tindakan lebih lanjut semakin mendesak.
More Stories
Dukungan Pemerintah terhadap UMKM untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kantin dan UMKM Dapat Kesempatan Ikut Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Detroit Pistons Menang Tipis atas New York Knicks, Perpanjang Tren Kemenangan